
Walikota Surakarta, Teguh Prakosa, baru-baru ini memberikan motivasi kepada siswa-siswi yang mengikuti lomba desain busana. Kunjungannya di SMK Negeri 3 Surakarta ini dilakukan di dua kesempatan berbeda, yaitu di laboratorium multimedia dan laboratorium tata busana.
Dalam kunjungannya di laboratorium multimedia, TeguhPrakosa menekankan pentingnya kreativitas dalam desain, namun juga memperhatikan kemudahan produksi dan pengemasan. "Hasil karyamu, kamu membuat potongannya sulit kan dari design nya sudah nggak gampang. Coba, itu hal sederhana, ini tidak hanya kamu desain, tapi membentuk barang-barang yang unik. Tetapi lebih pada waktu nanti dikemas tidak susah. Kreatif boleh, yang kreatif itu bentuk design. Jangan salah, gambar itu akan menarik, bukan kantongnya,” ujarnya.
Teguh juga menambahkan bahwa misalnya kantongnya kotak, dan designnya menarik, hal itu akan membuat pembelitertarik. Perkara enak atau tidaknya nomer dua. Design tersebut akan berpengaruh pada peningkatan nilai tambah bagiUMKM. Harapan nya anak-anak ini besok tugasnyamendampingi para UMKM membuatkan design.
Selanjutnya, di laboratorium tata busana, Teguh menyoroti pentingnya peran sekolah dalam pengembangan SDM dan pemberdayaan UMKM. Teguh menyampaikan, "Dari Gedung sampai SDM. Nah, sebetulnya mampu nggak provinsimem bawahi 35 kabupaten kota. Orang tidak bisa disamakan Solo Jakarta stratanya sudah paling tinggi kemudian ukurannya sama semua tidak bisa. Nah, ini yang mestinya provinsi tahu. Harusnya provinsi hadir atau kalau disini ada kepala cabang dinas nya itu bisa ikut melaporkan. Sementara, kabupaten kota yang ketempatan tidak bisa apa-apa. Jadi Kembali pada sekarang ini bagaimana mewujudkan sumberdaya manusia menuju 2045. Mestinya tidak sampai segitu, sampai masa depan Indonesia lebih baik,” tuturnya.
Teguh pun menambahkan bahwa kembali kepada sekolahyang seharusnya memiliki showroom, kemudian ada produksi. Produksi itu sendiri dilakukan diluar jam pembelajaran. Dari situ bisa saja nanti anak-anak yang sudah lulus yang belummendapat pekerjaan bisa melakukan produksi di sini, diberinilai. Sementara UMKM, diatur produksi dan dilebihkan harganya. Tetapi minimal digaji, atau per desain diberi harga berapa dan sebagainya untuk menghargai. Sekolah mendapatkan brand, sedangkan siswa nanti saat keluar bisa membuka showroom sendiri.
Motivasi yang diberikan oleh Teguh Prakosa ini diharapkan dapat menginspirasi para siswa untuk terus mengembangkan kreativitas dan keterampilan mereka di bidang desain busana. Selain itu, kunjungannya juga menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap pengembangan SDM dan pemberdayaan UMKM di Kota Surakarta.