Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi perusahaan teknologi milik Dr. Fauzan Adziman, seorang diaspora technopreneur Indonesia di Oxford, Inggris, (5/3). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Gibran di Inggris. Alloyed Ltd berlokasi di Oxford Pioneer Park, merupakan spinout berbasis riset dari Universitas Oxford yang didirikan tahun 2017.
Dalam kunjungan tersebut, Gibran didampingi oleh Dubes RI Desra Percaya, berdiskusi langsung dengan CEO Alloyed Ltd Michael Holmes dan Founder Director Fauzan Adziman. Alloyed memperkenalkan teknologi digital manufacturing melalui pengembangan material baru dan additive manufacturing. Berbeda dengan perusahaan digital pada umumnya, Alloyed hasilkan produk bernilai tinggi, seper komponen pesawat, satelit, mobil listrik, F1 engine, augmented reality, pendingin pusat data, implan medis, dan perhiasan.
Gibran mengatakan Indonesia punya potensi besar dalam menggarap sumber daya, termasuk rare mineral. “Melalui kunjungan ini, saya melihat peluang besar bagi Indonesia untuk optimalkan hilirisasi mineral kris hingga menghasilkan produk bernilai nggi. Kedepannya, hilirisasi di Indonesia harus bisa sampai ke ujung...end-to-end”, ujar Gibran.
Menurutnya apa yang dilakukan Alloyed sangat memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia, sehingga menjadi bagian dari global supply chain material baru dan produk bernilai tinggi. Ini juga sejalan dengan pengembangan berbagai science and technopark yang sedang didorong Kemdikbudristek di beberapa perguruan tinggi.
Kunjungan ini terkait erat dengan upaya pengembangan ekonomi berbasis inovasi, salah satu prioritas Kota Surakarta yang diimplementasikan melalui Solo Technopark, kawasan inovatif dan berdaya saing internasional.
“Indonesia perlu bangun ekosistem komersialisasi riset dan ekonomi berbasis inovasi digital. Hal ini perlu dimulai dari daerah dengan sinergi berbagai aktor, seper industri, universitas, modal ventura, bisnis, termasuk Pemerintah Pusat. Dan Solo Technopark telah merintis upaya ke arah sana”, tambah Gibran.
Dalam kesempatan itu, Gibran juga meninjau laboratorium dan fasilitas Alloyed untuk melihat langsung proses produksi dari desain digital hingga 3D prinng, yang bahan utamanya adalah berbagai mineral kris, termasuk nikel, tembaga, kobalt, tanium, planum, aluminium, besi, magnesium, dan lain-lain.
Sementara itu, Fauzan Adziman menyampaikan gagasan membentuk Global Forum for Indonesian Technopreneurs (Global FIT) guna mendorong lahirnya Innovation-Driven Economic Acceleration Strategy (IDEAS) untuk Indonesia. “Kami siap menjembatani ekosistem inovasi Indonesia ke dunia global untuk mendorong akselerasi ekonomi Indonesia”, terang Fauzan. Dengan dibangunnya jaringan ekosistem entrepreneurship global ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hilirisasi berbasis inovasi anak bangsa, tambahnya.
Sebagai catatan, di tahun 2023, Alloyed dinobatkan sebagai perusahaan spinout dengan laju pertumbuhan ternggi diantara 1.718 perusahaan di Inggris pada daar "Spotlight on Spinouts 2023" yang dirilis oleh Royal Academy of Engineering UK.
Sementara itu, Dubes Desra mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Surakarta untuk mempersiapkan technopreneur masa depan dan membangun ekosistem inovasi digital. Selain itu, Dubes Desra juga dorong opmalisasi peran diaspora Indonesia dalam membangun ekonomi berbasis inovasi dan menjadi bagian dari global supply chain. “Ada banyak diaspora technopreneur di luar negeri, termasuk Inggris. Mereka adalah aset bangsa yang dapat berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi dan inovasi Indonesia”, tegas Desra.
Di akhir kunjungan, Walikota Gibran sampaikan apresiasi kepada KBRI London dan pihak Alloyed. “Kunjungan ini memberi banyak inspirasi untuk Solo dan Indonesia”, pungkasnya.