Informasi

Detail Berita

Wali Kota Surakarta Respati Ardi melakukan kunjungan kerja di Kelurahan Pasar Kliwon, Kelurahan Joyosuran dan Kelurahan Mojo

Wali Kota Surakarta Respati Ardi melakukan kunjungan kerja di Kelurahan Pasar Kliwon, Kelurahan Joyosuran dan Kelurahan Mojo

Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, melakukan kunjungan kerja di Kelurahan Pasar Kliwon, Kelurahan Joyosuran dan Kelurahan Mojo. Dalam kunjungan ini, wali kota berdialog langsung dengan warga, RT, RW, serta perwakilan kelurahan dan kecamatan untuk mendengarkan permasalahan yang dihadapi serta menerima usulan pembangunan dari masyarakat.  

 

Kunjungan ini dihadiri Wakil DPRD, anggota DPRD, lurah, LPMK, camat, serta perwakilan RT dan RW di Pasar Kliwon. Pertemuan ini menjadi wadah diskusi terbuka mengenai berbagai isu, termasuk pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK), permasalahan banjir, infrastruktur jalan dan selokan, serta kebutuhan fasilitas umum. 

 

Salah satu permasalahan utama yang diangkat warga adalah meningkatnya angka pengangguran akibat PHK, terutama di perusahaan tekstil Sritex. Menanggapi hal ini, Wali Kota Respati Achmad Ardianto menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pendataan terhadap sekitar 600 warga Surakarta yang terdampak.  “Saya akan segera menemui mereka dan mendata usia produktif serta yang sudah lanjut usia. Kami akan mengoptimalkan unit-unit usaha milik pemkot, seperti produksi seragam pemkot, agar mereka mendapatkan peluang kerja yang layak,” ujarnya.  

 

Respati Ardi menambahkan bahwa Pemkot akan menggandeng lembaga penyaluran kerja yang berkualitas,  mengoptimalkan program pelatihan kerja serta membuka jalur penyaluran tenaga kerja ke luar negeri,termasuk menawarkan program pelatihan bahasa Jerman bagi warga yang ingin bekerja di luar negeri.  Selain itu, Respati menegaskan komitmennya dalam menekan angka kemiskinan di Solo. “Saya ingin menurunkan angka kemiskinan di Kota Solo. Ini adalah mimpi saya, dan menjadi prioritas utama dalam RPJMD,” tambahnya. 

 

Rangka meningkatkan akses informasi terkait lowongan kerja, Wali Kota menginstruksikan agar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) mengumumkan peluang kerja secara berjenjang, mulai dari kelurahan hingga ke grup RT dan RW. “Masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi yang jelas dan sistematis. Yang berada di bawah garis kemiskinan, terutama pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS), akan kami prioritaskan,” tegasnya.  

 

Terkait infrastruktur dan permasalahan banjir yang kerap terjadi di beberapa RW akibat luapan Sungai Jenes, Respati mengakui bahwa pembangunan talut telah memberikan manfaat, tetapi masih perlu dilakukan upaya lanjutan. “Kami akan mengevaluasi kembali pembangunan talut dan saluran air yang belum optimal. Koordinasi dengan dinas terkait akan segera dilakukan agar solusi yang diterapkan benar-benar efektif,” jelasnya.  

 

Disektor keamanan, wali kota menanggapi usulan mengenai pemasangan CCTV di beberapa wilayah, Wali Kota menyatakan bahwa sistem CCTV akan terintegrasi dengan berbagai instansi seperti Polsek, Dinas Perhubungan, dan Diskominfo. “Semua CCTV akan saling terkoneksi agar pengawasan keamanan lebih optimal, CCTV ini bukan hanya untuk pengawasan, tapi juga untuk mempercepat respons terhadap kejadian darurat,” ujarnya.  

 

Dalam upaya meningkatkan perekonomian lokal, Respati juga menyinggung rencana pengembangan wisata tematik di Pasar Kliwon. “Kami tengah mencari lokasi yang bisa ditutup pada jam tertentu untuk dijadikan sebagai ‘Kampung Ramadan’. Ini akan menjadi destinasi wisata baru yang menarik,” ujarnya.  

 

Rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program ‘Mider Projo’ akan dikemas ulang menjadi ‘Sarapan Bareng’yang akan dimulai setelah bulan Ramadan.  Program ini akan diadakan setiap Jumat yang nantinya akan bertempatan diberbagai RW, dengan tujuan mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat. “Dengan sarapan bareng, kami bisa lebih dekat dengan warga dan mendengar aspirasi mereka secara langsung,” katanya.  

 

Sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan kesehatan dan sosial, Respati mengumumkan bahwa akan diadakan program ‘Posyandu Plus’ di Pasar Kliwon untuk  untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi ibu dan anak serta mendukung program penanganan stunting yang sedang digalakkan oleh Pemkot Surakarta.  

 

Di bidang ekonomi dan pariwisata, Wali Kota memaparkan rencana pengembangan wisata berbasis budaya Timur Tengah di Pasar Kliwon, termasuk konsep “Kampung Ramadan” yang akan menjadi destinasi tematik baru di Surakarta. “Ini bukan sekadar proyek pariwisata, tapi juga peluang ekonomi bagi UMKM lokal. Kami akan menentukan lokasi strategis agar aktivitas ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

 

Sementara itu, dalam menanggapi pertanyaan warga tentang isu BBM, terutama peralihan dari Pertamax ke Pertalite dan dugaan penyimpangan distribusi, Wali Kota menyatakan bahwa pemerintah pusat telah bertindak tegas. “Yang merestui penangkapan para pelaku penyimpangan adalah Presiden. Ini bukan sekadar pencampuran, tapi ada mekanisme pembelian Pertamax yang kemudian diisi ulang dengan Pertalite. Pemerintah sangat serius dalam menangani hal ini,” tegasnya.  

 

Selain itu, Respati menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di masa depan. “Tahun 2050, Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu negara terkuat di dunia. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri dari sekarang, baik dalam hal ekonomi, tenaga kerja, maupun inovasi di berbagai sektor,”ujarnya.  

Dengan berbagai program dan kebijakan yang telah dirancang, Respati menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat Surakarta. “Gol utama saya adalah menuntaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan warga Surakarta,”ujarnya.