Informasi

Detail Berita

Wali Kota Respati Ardi Paparkan Visi Pembangunan dalam Konsultasi Publik RPJMD 2025-2029

Wali Kota Respati Ardi Paparkan Visi Pembangunan dalam Konsultasi Publik RPJMD 2025-2029

Pemerintah Kota Surakarta menggelar Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025-2029 pada Selasa, (18/03) 2025, di Bale Tawang Arum. 

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Respati Ardi menegaskan bahwa arah pembangunan Kota Surakarta lima tahun ke depan akan berfokus pada Asta Cita, delapan program strategis yang menjadi prioritas utama pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Astrid Widayani.

"Asta Cita adalah komitmen kami untuk membawa Kota Surakarta semakin maju, inklusif, dan berdaya saing. Kami ingin memastikan bahwa setiap warga Solo merasakan dampak nyata dari pembangunan ini," ujar Respati Ardi.

Salah satu fokus utama adalah peningkatan ekosistem ketenagakerjaan. Pemerintah bertekad membuka lebih banyak lapangan kerja guna menekan angka kemiskinan. Di sektor ekonomi, perhatian juga diberikan kepada UMKM, dengan peningkatan kapasitas dan kualitas produk melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM). Nantinya, Pemkot akan menggandeng e-commerce besar seperti Shopee untuk menghadirkan pelatihan bagi para pelaku usaha agar lebih kompetitif di pasar digital.

Tak hanya itu, isu kesehatan masyarakat turut menjadi perhatian. Tahun 2026 mendatang, setiap RW di Surakarta akan memiliki Posyandu Plus, yang tidak hanya berfokus pada pencegahan stunting, tetapi juga menyediakan layanan psikolog untuk kesehatan mental masyarakat.

Dalam aspek ekonomi daerah, pemerintah akan mengoptimalkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, sektor pariwisata, budaya, olahraga, dan ekonomi kreatif akan terus dikembangkan untuk memperkuat daya saing Kota Surakarta.

Kebijakan pembangunan kota juga mengarah pada penyediaan lebih banyak ruang terbuka hijau yang inklusif dan nyaman bagi masyarakat. Di sisi lain, program Surakarta Smart City akan diterapkan guna mengelola isu-isu perkotaan berbasis data, termasuk pengelolaan sampah dan peningkatan keamanan kota.

Sebagai langkah strategis dalam ketahanan pangan, pemerintah akan membangun pusat distribusi logistik guna memastikan pasokan bahan pangan yang stabil serta menciptakan standar harga tersendiri bagi Kota Surakarta.

Dalam penutupnya, Respati menegaskan bahwa keberhasilan Asta Cita tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. “Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal dan mendukung pembangunan ini. Kota ini adalah milik kita semua, dan kemajuannya hanya bisa tercapai dengan kebersamaan,” pungkasnya.