
Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2025, Pemerintah Kota Surakarta menegaskan komitmennya untuk mengakhiri tuberkulosis melalui Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis dengan Komitmen dan Aksi Nyata (GUATKAN). Acara ini diresmikan oleh Wali Kota Surakarta, Respati Ardi di Pendhapi Gede Surakarta, Senin (24/03).
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani, Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Kepala OPD, Kepala Dinas Kesehatan, pimpinan RSUD Fatmawati dan RSUD Bung Karno, Forkopimda, serta para stakeholder terkait.
Respati menegaskan bahwa program GUATKAN merupakan langkah nyata untuk mempercepat eliminasi tuberkulosis di Kota Surakarta. Ia juga menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan 2030 serta cita-cita nasional dalam menurunkan angka tuberkulosis.
Respati juga menegaskan tuberkulosis masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia, bahkan menjadi perhatian utama dalam arahan Presiden dan Menteri Kesehatan. Penyakit ini mencerminkan wajah kesehatan suatu bangsa, dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat.
"Hari ini, kita memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia dengan semangat untuk bergerak bersama. GUATKAN bukan sekadar tema, tetapi sebuah gerakan nyata untuk mewujudkan Surakarta yang bebas tuberkulosis. Saya berharap seluruh pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat, dapat berkontribusi dalam upaya ini,"ungkapnya.
Pemkot Surakarta telah memiliki infrastruktur kesehatan yang lengkap, mulai dari dua rumah sakit daerah hingga 17 puskesmas yang siap melayani masyarakat. Namun, tingginya angka tuberkulosis menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, Respati menginstruksikan seluruh OPD, kecamatan, serta stakeholder terkait untuk menyusun program konkret dalam pencegahan dan penanganan tuberkulosis.