
Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, mengukuhkan Venessa Winastesia sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Surakarta. Pelantikan Venessa yang juga merupakan istri Wali Kota Respati ini dilaksanakan di Bale Tawang Arum, Kompleks Gedung Balaikota Surakarta, Selasa (10/6/2025) Pagi.
Dalam sambutannya, Respati menekankan agar program yang diusung oleh TP PKK Kota Surakarta selaras dengan agenda prioritas yang diusung oleh Pemerintah Kota Surakarta.
Ia menginginkan adanya kolaborasi antara TP PKK Kota Surakarta dengan Pemerintah Kota, terutama dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Bengawan ini. Menurutnya, penurunan TPT mampu menyelesaikan sejumlah masalah, sebab selama ini tidak ada kecocokan antara pelaku usaha dan dinas tenaga kerja.
“Tantangannya semakin besar. Kalau angka pengangguran terus melebar, kita menjadi kota maju, nanti gejala sosial atau kriminalitas pasti sangat tinggi. Saya ingin sekali bahwa kolaborasi antara Pemerintah Kota dengan PKK ini menjadi optimal,” ucap Respati.
Senada dengan Respati, Ketua TPP PKK Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin menyampaikan, TP PKK merupakan mitra kerja yang memiliki fungsi krusial dalam terlaksananya program pemerintah.
Salah satu contoh keberhasilan program TP PKK dalam menjadi mitra kerja pemerintah adalah turunnya angka stunting di Jawa Tengah menjadi 17,1% pada 2024. “Maka setiap program-program yang kemudian ini kita kolaborasikan dengan PKK itu cepat sekali kemudian bergerak masif termasuk stunting di Jawa Tengah. Ini sudah sangat luar biasa, kita turun tiga digit, dibanding pada tahun 2023,” kata Nawal.
Namun tak dapat dipungkiri, Jawa Tengah saat ini masih menghadapi berbagai masalah mengenai kesejahteraan keluarga. Misalnya saja kasus kematian ibu yang tercatat sebanyak 111 kasus pada 2024, kematian bayi yang mencatatkan angka 932 kasus sampai maret 2025, kekerasan Perempuan sebanyak 1.019 kasus, hingga perkawinan anak dengan 7.903 kasus.
Tak hanya itu, provinsi ini juga masih dihantui dengan masalah kemiskinan dengan persentase 9,58% atau 3,4 juta orang. “Jawa Tengah angka kemiskinannya sangat tinggi, penduduk miskin ini sampai pada 3,4 juta orang masih pada bagaimana persoalan,” ucap Nawal.
Oleh karena itu, Nawal berharap program-program prioritas yang telah dicanangkan seperti Pandu Cinta (Pelayanan Terpadu Pencegahan dan Penanganan Perkawainan Anak), KIKIS (Keluarga Indonesia Bebas Kemiskinan Ekstrem), Rabu Pon (Gerakan Ibu Menanam Pohon), PKK Sigab (PKK Sadar, Siaga, dan Tanggap Bencana), Jam Intan (Jam Interaktif Positigf Orang Tua Anak), Dicinta PKK (Digitalisasi dan Cinema Literasi), dan Speling (Program Dokter Spesialis Keliling) mampu mengurangi berbagai permasalahan warga. Ia juga berpesan agar TP PKK Kota Surakarta mampu merealisasikan program yang telah dicanangkan sehingga dapat menyejahterakan keluarga Kota Solo.
“PKK Kota Surakarta ini luar biasa sekali semoga bisa terus mengukir prestasi, semoga bisa selalu kooperatif dan memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan, terus memberikan kontribusi yang baik untuk masyarakat dan mudah-mudahan program-programnya dapat realisasi dengan baik dan terus eh memberdayakan dan mensejahterakan keluarga di Kota Surakarta,” tutur Nawal.