Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa didampingi Camat Banjarsari Beny Supartono memberikan pengarahan dalam acara Mengenai Rembug Stunting Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Acara ini berlangsung di Pendopo Kelurahan Sumber, Banjarsari, (07/05/2004).
Acara yang dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Camat banjarsari, Kepala DP3AP2KB Surakarta, Kepala Dinas Kesehatan Surakarta, Kepala Perumahan dan Pemukiman Surakarta, Kepala dinas Pendidikan Surakarta, Kepala Puskesmas Surakarta, Kepala Ketahanan Pangan dan Pertanian Surakarta, serta pihak-pihak terkait lainya dalam upaya mencegah dan menangani Stunting di Kota Surakarta salah satunya Kecamatan Banjarsari.
Dalam sambutanya, Beny Supartono selaku Camat Banjarsari menjelaskan tingkat perkembangan angka penurunan Stunting setelah diadakannya CSR Baby Spa yang ada di Kecamatan Banjarsari mengalami peningkatan dari bulan April 2024 dengan jumlah 150 kasus dan masih bisa mengalami penurunan setelah Intervensi.
Dilanjut dengan Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa menjelaskan terkait Faktor utama adanya Stunting salah satunya, angka pernikahan dini yang terus meningkat dan terjadi di masyarakat merupakan salah satu faktor utama terjadinya Stunting.
“Syarat utama nikah yang awalnya usia 19 tahun menjadi 21 tahun guna mengurangi anak yang lahir dengan risiko Stunting tinggi,serta bahwa tanggung jawab Orang tua khususnya Ibu tidak hanya sekedar melahirkan, melainkan harus dapat mendidik dan memenuhi kebutuhan buah hati agar mengurangi risiko Stunting” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut juga Teguh Prakosa menyampaikan bahwa Stunting tidak ada obatnya tetapi dapat dihindari dengan perhatian yang penuh terhadap anak, salah satunya dengan makanan- makanan yang dikonsumsi oleh buah hati.Keberhasilan dari kampanye penyuluhan Stunting di Kota Surakarta ini sangat bergantung oleh semua pihak terkait dan masyarakat guna terwujudnya anak bebas Stunting, untuk itu diharapkan oleh semua pihak untuk dapat melaksanakan sesuai tugas dan peran masing-masing.
“Kita tidak hanya bertumpu pada Dinas Kesehatan saja, tetapi akan dibantu juga oleh pihak DP3AP2KB Kota Surakarta dalam memberi perkembangan dan data yang selalu update guna pemerintah kota dapat mengatasi serta mempertimbangkan masalah-masalah yang terjadi dalam penanganan Stunting” tambahnya.
Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang pentingnya bahaya Stunting yang terjadi pada anak dan guna mengurangi angka Stunting yang tinggi di wilayah Kecamatan Banjarsari serta memberikan bukti bahwa pemerintah kota Surakarta sangat peduli akan kasus Stunting yang terjadi di seluruh masyarakat kota Surakarta.Ditutup dengan penandatanganan komitmen kerjasama oleh Wakil Walikota Surakarta, DP3AP2KB, dan Camat Banjarsari atas berjalanya CSR Baby Spa.