
Pemerintah Kota Surakarta menggelar Forum Perangkat Daerah Tahun 2025 pada hari Selasa, 25 Februari 2025, bertempat di Aula Research and Development Solo Techno Park. Acara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Ketua DPRD Kota Surakarta, Sekretaris Daerah Kota Surakarta, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta, serta Camat, Lurah, dan tamu undangan. Musrenbang ini bertujuan untuk merumuskan prioritas pembangunan daerah yang akan dilaksanakan pada tahun 2025, dengan mengedepankan prinsip inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Forum Perangkat Daerah
Kota Surakarta tahun 2025 mengusung tema "Pemerataan Pembangunan Wilayah yang Inklusif dan Berkelanjutan Berbasis Komunitas untuk Memantapkan Kota Budaya yang Sejahtera." Forum ini membahas berbagai program prioritas yang menjadi fokus pembangunan Kota Surakarta untuk periode 2025-2030, yang dikenal dengan Astacita Surakarta. Program-program tersebut mencakup berbagai sektor strategis, seperti pengembangan kompetensi dan peluang kerja, penguatan daya saing UMKM, serta penguatan ruang publik yang inklusif untuk mendukung kualitas hidup masyarakat. Selain itu, juga akan dibahas tentang pengembangan smart city, peningkatan pendapatan asli daerah, serta pengembangan pusat distribusi logistik untuk ketahanan pangan.
Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, dalam sambutannya menekankan bahwa penyusunan RKPD tahun 2026 harus tetap berlandaskan pada prinsip pembangunan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Fokus utama dalam perencanaan pembangunan tahun 2026 adalah memperkuat ekonomi daerah, meningkatkan kualitas pelayanan publik, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan. Menurut Astrid, tantangan yang dihadapi Kota Surakarta ke depan memerlukan solusi inovatif dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, serta akademisi. Kolaborasi ini dapat mengoptimalkan hasil pembangunan yang akan dirasakan langsung oleh warga kota.
"Pada kesempatan ini, kita semua berkumpul untuk bersinergi, bekerja sama dalam merumuskan langkah-langkah konkret yang akan membawa Kota Surakarta ke arah yang lebih maju dan sejahtera," ujar Astrid. Astrid berharap forum ini dapat menghasilkan rumusan program-program prioritas yang tidak hanya menjawab permasalahan saat ini, tetapi juga menjadi pondasi yang kokoh bagi masa depan Kota Surakarta. "Pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan sangat penting agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya," tambahnya.
Selain itu, Astrid Widayani juga menegaskan pentingnya upaya untuk memperkuat daya saing kota, salah satunya melalui pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Kota Surakarta, yang dikenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai destinasi wisata yang unggul. Oleh karena itu, event pariwisata akan menjadi salah satu fokus dalam pembangunan ekonomi kota untuk menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan perekonomian lokal.
Astrid Widayani juga menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan Kota Surakarta tidak hanya bergantung pada peran pemerintah saja, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik, pembangunan yang dilakukan dapat menghasilkan dampak yang luas dan merata bagi seluruh warga kota. Dalam hal ini, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan sangatlah penting, agar hasil yang dicapai benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Mengakhiri sambutannya, Astrid Widayani berharap bahwa hasil dari forum perangkat daerah ini dapat menjadi landasan yang kuat dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik di Kota Surakarta. "Semoga forum ini dapat menjadi titik awal bagi berbagai upaya untuk membangun Kota Surakarta yang lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera di tahun 2026 dan seterusnya," ujarnya.