Informasi

Detail Berita

Pemerintah Kota Surakarta memaparkan potensi terbaiknya dalam Penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Kabupaten/Kota Povinsi Jawa Tengah Tahun 2024.

Pemerintah Kota Surakarta memaparkan potensi terbaiknya dalam Penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Kabupaten/Kota Povinsi Jawa Tengah Tahun 2024.

Pemerintah Kota Surakarta memaparkan potensi terbaiknya dalam Penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Kabupaten/Kota Povinsi Jawa Tengah Tahun 2024 yang dihelat di MG Setos Semarang Hotel, Rabu (31/1) siang. Paparan yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan kunjungan di lapangan itu diharapkan mampu membawa Kota Solo berada di posisi puncak Penghargaan Pembangunan Daerah sehingga bisa maju ke tingkat provinsi.

Dihadapan sejumlah tim penilai independen dari kalangan akademisi dan praktisi, Pemkot Kota Surakarta memaparkan sejumlah capaian di ranah perencanaan program dan kegiatan sepanjang tahun 2023 yang kemudian disinkronkan dengan capaian yang telah terelasisasi sepanjang tahun itu. Selain itu kualitas penyusunan dan kelengkapan dokumen hingga inovasi juga masuk dalam kategori penilaian yang dilakukan oleh dewan juri.

“Dalam rangka penilaian pembangunan daerah ini kan butuh keterlibatan masyarakat, khususnya dalam pengumpulan aspirasi dan kebijakan yang dibahas dari bawah atau mekanisme pengambilan kebijakan melalui proses bottom up. Karena itu pada pemaparan kali ini kami ajak semua OPD (organisasi perangkat daerah) yang terlibat termasuk organisasi-organisasi kemasyarakatannya,” terang Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa usai kegiatan.

Dalam salah satu sesi tanya jawab, tim penilai sempat menanyakan kemana arah pembangunan yang dituju oleh Kota Surakarta. Menjawab hal itu, Teguh merujuk pada pengembangan sebagai Kota Budaya yang dirujuk melalui pengembangan teknologi dan inovasi. Konsep itu jadi jawaban tegas yang diberikan pada tim penilai sebagai gambaran pemfokusan pengambilan kebijakan di masa mendatang.

“Sasaran pembangunan harus diperhatikan, misalnya Solo kedepan akan menjadi kota yang seperti apa. Kota Budaya yang di-back up teknologi dan inovasi. Inilah yang harus kita bangun supaya perencanaan dan pelaksanaan linier sampai dengan menuju sasarannya. Kita berharap bisa naik ke posisi pertama, tapi bisa bertahan di urutan kedua saja masih cukup bagus,” hemat Teguh.

Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Murtono menambahkan, perencanaan pembangunan ke arah Kota Budaya yang mendukung pengembangan tekonologi dan inovasi dalam berbagai sektor. Hal itupun telah dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surakarta hingga 20 tahun mendatang.

“Penilaian pembangunan seperti ini memicu pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pembangunannya. Yang kami sampaikan hari ini adalah statistik pencapaian yang tinggi dengan inovasi yang sudah dirasakan manfaatnya. Solo memang langganan runner up, makanya tahun ini kami harap tidak sekedar runner up saja,” harap Sekda Kota Surakarta.

Penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Kabupaten/Kota Povinsi Jawa Tengah Tahun 2024 yang dihelat siang itu berlangsung selama hampir dua jam lamanya dengan prosi pendalaman materi (tanya jawab antara tim penilai dan pemkot) selama 80 menit. Agenda verifikasi ini akan dilanjutkan dengan peninjauan lapangan pada beberapa waktu mendatang sebelum diumumkan hasilnya.

“Sebetulnya di 2018 lalu kita pernah di peringkat satu bahkan sampai nasional waktu itu, tapi tahun-tahun selanjutnya selalu di urutan dua. Insyaallah bisa naik ke posisi satu karena banyak OPD yang terlibat dan ikut memamparkan atau menjawab, masyarakat juga ikut serta dalam memberikan pernyataan bahwa partisipasi mereka di akomodir dan direalisasi pemerintah,” terang Plt Kepala Dinas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surakarta, Gatot Sutanto.