
Pemerintah Kota Surakarta bersama Bank Jateng menyerahkan bantuan 20 unit gerobakdagang kepada para pedagang kaki lima (PKL) sebagai bagiandari program Corporate Social Responsibility (CSR) tahun2024. Acara ini berlangsung di Kota Solo dan dihadirilangsung oleh Wali Kota Surakarta, yang menegaskanpentingnya pemanfaatan gerobak dengan baik dan tertib.
Dalam sambutannya, Wali Kota Solo menyampaikan bahwabantuan gerobak untuk pedagang telah dilakukan sejak masa kepemimpinan Bapak Rudi dan akan terus berlanjut hinggatahun depan. “Sudah banyak dari Pemerintah Kota Solo memberikan bantuan gerobak. Dari zaman Bapak Rudi sampai tahun depan, bantuan gerobak ini masih ada,” ujarWali Kota Solo.
Namun, keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiribagi Pemerintah Kota Surakarta. Oleh karena itu, kolaborasidengan Bank Jateng menjadi solusi untuk tetap memberikandukungan kepada pedagang. “Pemerintah Kota Surakarta anggarannya terbatas, maka dari itu, kami menggandeng Bank Jateng untuk membuat gerobak dagang,” tambah Teguh.
Gerobak ini diberikan kepada pedagang untuk dimanfaatkansecara pribadi, bukan untuk dipindahtangankan ataudisewakan. “Gerobak ini sebisa mungkin dimanfaatkanlangsung dan akan dimonitoring. Jika tidak digunakan, akanditarik karena dianggap tidak membutuhkan,” tegas Wali Kota Solo.
Selain itu, pedagang juga harus mematuhi aturan lokasiberjualan agar tidak mengganggu ketertiban kota. “Berjualantidak boleh di daerah terlarang, gunanya agar PKL lebihtertib,” jelasnya. Wali Kota juga mengingatkan agar pedagangmenjaga kebersihan lingkungan. “Saat berjualan, datangbersih, pulang bersih. Jangan meninggalkan bekas kotor. Harus tanggung jawab bersama-sama,” tambah Teguh.
Gerobak dagang yang diserahkan memiliki nilai sebesarRp9,5 juta per unit. Wali Kota Solo juga menegaskan bahwagerobak ini bukan untuk diperjualbelikan. “Jangan adatransaksi jual beli gerobak ini. Jika ketahuan, akan kami tarik,” kata Teguh Prakosa. Penyerahan gerobak iniseharusnya dilaksanakan pada tahun 2024, namun karenabeberapa pertimbangan, akhirnya dapat direalisasikan pada akhir Januari ini. “CSR-nya dari Bank Jateng yang harusnyadibagi pada 2024, karena ada satu dan dua hal lainnya, makabaru bisa diserahkan di akhir Januari,” jelas Wali Kota Solo.
Sebagai bentuk dukungan tambahan, di akhir kegiatanWalikota Solo memberikan bantuan modal sebesar Rp500.000 kepada masing-masing penerima gerobak. “Semoga gerobakyang diberikan kepada masyarakat bermanfaat dan situasiekonomi para pedagang akan naik. Sekali lagi, terima kasihkepada Bank Jateng. Bapak, Ibu penerima gerobak, semogabermanfaat,” ujar Teguh Prakosa.
Wali Kota juga mengingatkan kembali agar pedagangmengetahui dan menaati peraturan mengenai lokasi berjualanyang diperbolehkan dan yang tidak. “Total ada 20 gerobak. Harus tahu tempat jualan yang boleh dan tidak boleh. Jaga Solo dengan baik agar tetap bersih,” pungkas Wali Kota.
Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen untuk terusmenciptakan lingkungan yang bersih dan tertata dengan baik. Oleh karena itu, para pedagang diharapkan dapat menjagaSolo tetap bersih dan nyaman bagi semua warga.