Informasi

Detail Berita

pembukaan Utsawa Dharmagita tingkat XV ke-15Tahun 2024 dengan tema “Dharmagita dari Paramacastramenuju Paramatatva”.

pembukaan Utsawa Dharmagita tingkat XV ke-15Tahun 2024 dengan tema “Dharmagita dari Paramacastramenuju Paramatatva”.

Surakarta, (09/07/2024) – Walikota Surakarta menghadiri acara pembukaan Utsawa Dharmagita tingkat XV ke-15Tahun 2024 dengan tema “Dharmagita dari Paramacastramenuju Paramatatva”.

Acara ini berlangsung di Pamedan Mangkunegara Surakarta.

 

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk MenteriAgama RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, KGPAA Mangkoenagoro X dan sertapihak terkait lainnya. Pembukaan Utsawa Dharmagita ini dirangkai dengan peresmian Sekolah Tinggi Agama Hindu Nasional Jawa Dwipa dan Launching Kitab Suci Huruf Braillesebanyak 82 set, bahasa isyarat sebanyak 80 set dan audio book sebanyak 80 set.

 

Menteri Agama RI, H. Yaqut Cholil Qoumas menyampaikanbahwa tema dari kegiatan ini mengandung makna yang sangatmendalam dan dapat menjadi landasan kokoh dan ungguluntuk generasi emas 2045.

 

“tema jni relevan dengan upaya kita mempersiapkan sumberdaya manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui pemahaman dan pengahayatan terhadapnilai esensi sastra suci Hindu diharapkan mampu mencapaikebijaksanaan yang sejati atau paramatatva,”Ujarnya.

 

Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si selaku Direktur JendralBimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI menyampaikan laporan terkait acara Utsawa Dharmagita. Ia menyampaikan alasan pemilihan Kota Surakarta sebagaitempat pelaksanaan kegiatan ini.

 

“Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Surakarta tentu bukantanpa alasan, ya adalah karena di wilayah ini pernah berdirisatu kerajaan sebagai awalmula peradaban Hindu di wilayahJawa Tengah meski belum dapat dipastikan lokasikerajaannya,”Ucapnya.

 

Pada kesempatan ini KGPAA mangkoenagoro X menambahkan bahwa melalui kegiatan ini kita dapat bersama-sama merayakan keberagaman budaya dan memperkuatkomitmen kita terhadap kelestarian budaya dan memperkuatpesan toleransi serta kerukunan umat beragama.

 

“Pelestarian ini tidak hanya penting untuk menjaga identitasbudaya tetapi juga untuk memperkaya kehidupan kita sehari-hari,”Tambahnya.

 

Kemudian dilanjutkan dengan peresmian secara simbolisdengan pemukulan gong dan penandatangan prasasti olehMenteri Agama RI. Kegiatan ini diharapkan dapatmenyatukan, menginspirasi kreativitas dan menciptakanhubungan yang lebih dalam antara individu dan komunitasnya.