Pada hari Selasa, tanggal 6 Juni 2023, terlihat jelas para pekerja sedang melaksanakan tahapan pemasangan dan perakitan struktur baja yang menjadi inti dari jembatan rel layang Joglo, Solo. Tahap penting ini merupakan bagian dari proyek monumental pembangunan jalur rel layang di simpang tujuh Joglo, yang saat ini telah mencapai tahapan kemajuan sebesar 75 persen. Melalui pemantauan terkini, perkembangan terbaru dari progres proyek Rel Layang Joglo telah mengundang perhatian. Harapan besar kini mengemuka bahwa konstruksi jembatan rel kereta api melayang dengan panjang mencapai 272 meter, yang berlokasi secara presisi di Simpang Joglo, akan segera mencapai penyelesaian yang lebih cepat. Target yang ditetapkan adalah pada bulan Juni 2024, jembatan ini telah siap difungsikan secara optimal.
Progres pembangunan Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo terus berjalan tanpa mengenal waktu, dengan para pekerja bekerja siang dan malam untuk mengerjakan setiap bagian jembatan rel layang Joglo tersebut. Tahap pengerjaan saat ini berfokus pada perakitan dan pemasangan struktur rangka baja, yang membutuhkan tingkat akurasi dan kehati-hatian yang tinggi menggunakan alat crane untuk memasang puluhan ton berat rangka baja agar presisi.
Setelah berhasil menyelesaikan pemasangan struktur rangka baja di satu titik, dalam beberapa hari kemudian, tahapan pemasangan rangka baja langsung dilanjutkan pada titik berikutnya untuk mengerjakan Jembatan Rel Layang Simpang Joglo yang sedang dalam proses pembangunan. Proses pemasangan struktur rangka baja dilakukan dengan sangat hati-hati oleh para pekerja, mengingat bobot berat satu bagian rangka baja yang mencapai puluhan ton.
Pembangunan rel layang di Simpang Tujuh Joglo, Solo, merupakan solusi terobosan untuk mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo. Proyek ini merupakan bagian penting dari upaya pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan – Kalioso, serta peningkatan rekayasa lalu lintas di Simpang Joglo, Kota Surakarta. Inisiatif ini menjadi buah kerja sama sinergis antara Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Surakarta yang komitmen dalam mewujudkan perbaikan infrastruktur dan pelayanan transportasi yang handal dan efisien bagi masyarakat.
Proyek rel ganda kereta api elevated (layang) sepanjang 1,8 km dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Desain konstruksi jembatan rel layang mengadopsi kearifan lokal dari kota Solo, yaitu Batik Sidomukti, Pasar Klewer, dan Keraton. Proyek pembangunan rel ganda untuk jalur KA Solo Balapan – Kalioso yang membentang sepanjang 10 km diharapkan akan berhasil terselesaikan sehingga Juni 2024 siap difungsikan secara optimal.
Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo merupakan salah satu dari 17 Titik Prioritas Pembangunan yang dikerjakan oleh Pemerintah Kota Surakarta. Jembatan rel layang ini, yang dibangun dengan konstruksi baja lengkung, akan menjadi salah satu ikon Kota Surakarta.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, telah melaporkan progres pembangunan prioritas di Kota Solo, termasuk proyek Elevated Rail atau rel layang Simpang Joglo, kepada Presiden Jokowi. Pemantauan proyek rel layang Simpang Joglo menjadi lebih ketat setelah adanya operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan proyek rel layang Simpang Joglo tetap berjalan dan tidak ada pihak-pihak kontraktor yang merasa dirugikan. Meskipun ada sedikit keterlambatan, Pemerintah Kota Solo berkomitmen untuk menjaga agar proyek ini tetap berjalan sesuai rencana.
Dengan proyek pembangunan Jembatan Rel Kereta Api Layang Simpang Joglo ini, diharapkan kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo dapat diatasi, dan masyarakat Kota Solo akan mendapatkan manfaat dari adanya sistem kereta api yang lebih modern dan efisien.