Dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT)
Ke-78 Republik Indonesia, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka,
menghadirkan nuansa berbeda dalam Pawai Pembangunan Kota Surakarta. Bertepatan
dengan peringatan hari bersejarah bangsa, Jumat tanggal 18 Agustus 2023,
perwujudan semangat pembangunan dan kolaborasi menjadi sorotan utama dalam
acara tersebut.
Gibran Rakabuming Raka, sosok yang kini
memimpin kota ini, tampak mengenakan pakaian juru parkir (jukir) saat bergabung
dalam deretan peserta Pawai Pembangunan Kota Surakarta. Keputusan yang unik ini
memiliki alasan mendalam, yakni untuk menunjukkan kesadaran akan peran jukir
dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kontribusi retribusi
yang mereka sumbangkan.
Tak hanya itu, momen istimewa ini juga
dirangkai dengan partisipasi Jan Ethes, putra sulung Gibran, yang tampil
memukau dalam seragam TNI AD. Melalui tampilan ini, Gibran memancarkan semangat
nasionalisme sekaligus semangat pembangunan yang ditanamkan dalam generasi
muda.
Konsep Pawai Pembangunan Kota Surakarta di
bawah kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka dan didampingi oleh Wakil Wali Kota
Surakarta, Teguh Prakosa, tergambarkan sebagai perpaduan harmonis antara
tradisi dan inovasi. Teguh Prakosa hadir dalam kostum yang mengingatkan pada
penampilan Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, menambahkan sentuhan
historis yang membangun kesan yang mendalam.
Keduanya menaiki kendaraan taktis sepanjang
rute dari kantor Dinas Sosial hingga perempatan Ngarsopuro, memperlihatkan
komitmen pemerintah kota dalam menghubungkan simbol-simbol penting dalam
sejarah dengan tujuan pembangunan masa kini.
Lebih dari sekadar perayaan, Pawai Pembangunan
Kota Surakarta tahun ini mengandung pesan yang lebih dalam. Gibran Rakabuming
Raka menyampaikan bahwa acara ini adalah wujud transparansi dalam pelaksanaan
pembangunan. Melalui 17 titik prioritas pembangunan yang ditampilkan dalam
pawai ini, masyarakat diingatkan akan tanggung jawab dan dedikasi pemerintah
kota dalam merealisasikan pembangunan yang berdampak positif terhadap
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Masjid Raya Sheikh Zayed, Islamic Center, Solo
Techno Park, Elevated Rail Simpang Joglo, hingga Taman Balekambang, hanya
beberapa di antara sejumlah titik prioritas pembangunan yang disorot dalam pawai
ini. Dengan kehadiran proyek-proyek ini, terbukti bahwa upaya pembangunan yang
dikerjakan oleh pemerintah kota telah memberikan efek berganda bagi kemajuan
masyarakat, seperti yang ditunjukkan oleh eksistensi Masjid Raya Sheikh Zayed,
Solo Safari, dan Lokananta.
Seiring dengan semangat kemerdekaan dan
pembangunan, Pawai Pembangunan Kota Surakarta tahun ini bukan sekadar suatu
perayaan visual, melainkan juga simbol keberlanjutan komitmen dan kerja keras
pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan yang lebih besar. Melalui
kolaborasi, transparansi, dan semangat berinovasi, kota Surakarta terus
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kemerdekaan dan kemajuan.