Informasi

Detail Berita

Mengatasi Stunting dengan Program Inovasi

Mengatasi Stunting dengan Program Inovasi

Kota Solo, pada Rabu (3/5/2023), meluncurkan program inovasi yang bernama "Basuh Santing", singkatan dari Bapak Asuh Sayang Anak Stunting. Program ini diinisiasi oleh Forum Kesehatan Keluarga (FKK) Kelurahan Karangasem, yang terletak di Kecamatan Laweyan Kota Solo.

Basuh Santing adalah langkah terobosan yang bertujuan untuk mempercepat penanganan kasus stunting yang masih menghantui Kelurahan Karangasem. Program ini dikelola dengan melibatkan semua pihak yang terkait, termasuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), kader kesehatan, dan pemerintah kelurahan.

Selama periode 90 hari, program Basuh Santing akan memberikan bantuan makanan tambahan kepada anak balita yang rentan mengalami stunting. Dalam menjalankan program ini, pemerintah Kota Solo juga berkolaborasi dengan tim penanggulangan kemiskinan kelurahan dan kelompok tani muslim mandiri.

Inovasi yang diterapkan dalam program ini diharapkan mampu memacu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak menjadi lebih baik. Tujuan utama dari Basuh Santing adalah memastikan bahwa stunting dapat dicegah secara optimal, sehingga penanganan stunting menjadi salah satu prioritas di Kota Surakarta.

Penting untuk diingat bahwa penanganan kasus stunting tidak bisa dilakukan oleh satu sektor kesehatan saja. Dibutuhkan kolaborasi dan sinergi yang kuat dari semua lini terkait agar upaya penanganan stunting dapat berjalan secara efektif.

Salah satu aspek yang menjadi fokus program ini adalah pemberian makanan tambahan kepada anak balita. Sebelum memasuki masa kehamilan, seorang ibu harus dipersiapkan secara matang agar kehamilannya berjalan dengan baik. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberikan tablet tambah darah yang dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janinnya.

Selain aspek kesehatan individu, program ini juga memperhatikan faktor lingkungan, seperti penyediaan air bersih yang berkualitas. Kualitas air bersih memiliki dampak langsung pada gizi dan pertumbuhan anak-anak. Oleh karena itu, dalam program Basuh Santing, penyediaan air bersih juga menjadi salah satu poin penting yang diperhatikan.

Tim yang terlibat dalam pelaksanaan Basuh Santing memiliki koordinasi yang erat, melibatkan berbagai pihak seperti bidan desa, petugas puskesmas, ahli gizi, guru pendidikan, dan perangkat kelurahan. Program inovatif ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memerangi masalah stunting di wilayahnya.

Dengan adanya program inovasi Basuh Santing, diharapkan masalah stunting dapat diminimalkan dan bahkan dihilangkan, sehingga generasi penerus Kota Solo dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, menjadi aset berharga bagi masa depan yang lebih cerah. Semoga upaya ini menjadi langkah positif dalam memastikan kesejahteraan anak-anak di Kelurahan Karangasem dan kota-kota lainnya.