Informasi

Detail Berita

Mendorong Gizi Optimal melalui Program "Jelajah Gizi 2023" di Kota Solo

Mendorong Gizi Optimal melalui Program "Jelajah Gizi 2023" di Kota Solo

Kaya akan keberagaman pangan lokal, Indonesia selalu menjadi sorotan dalam ranah pertanian dan kuliner. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Indonesia mengagumkan dengan 77 jenis sumber karbohidrat, 389 jenis buah-buahan, 75 jenis sumber protein, 228 jenis sayuran, 26 jenis kacang-kacangan, dan 110 jenis rempah dan bumbu. Semua ini menjadi lambang kemegahan budaya pangan yang ditemukan di seluruh nusantara, termasuk di Kota Solo.

Keberagaman pangan ini juga disokong oleh keragaman daerah dan budaya di Indonesia yang memberikan karakter unik pada pangan lokal, sesuai dengan ciri khas setiap daerah, termasuk di Kota Solo. Hal ini menciptakan suatu potensi besar dalam memenuhi kebutuhan makro dan mikro nutrien harian penduduk, dan dengan demikian, mendukung perkembangan sumber daya manusia yang unggul.

Namun, meskipun Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang melimpah, tantangan gizi yang kompleks masih terus ada. Negara ini menghadapi masalah gizi yang disebut sebagai "triple burden," yaitu stunting (terhambatnya pertumbuhan anak), wasting (kekurangan gizi akut), dan obesitas. Masalah kekurangan zat gizi mikro ini diperkuat dengan statistik yang memprihatinkan, di mana 8 dari 10 anak Indonesia mengalami kekurangan DHA dan 1 dari 3 anak kekurangan zat besi.

Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, angka stunting mencapai 21,6 persen, wasting mencapai 17,1 persen pada anak-anak, dan angka obesitas mencapai 3,5 persen. Permasalahan gizi yang begitu kompleks dan beragam ini membutuhkan solusi yang berani dan terstruktur.

Itulah latar belakang dari Program "Jelajah Gizi 2023" dengan tema "Eksplorasi Potensi Pangan Lokal untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Keluarga" yang digaungkan di Kota Solo. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan pangan lokal yang dimiliki oleh Kota Solo sekaligus memperkenalkan sistem pangan berkelanjutan yang dapat membantu menciptakan generasi masa depan Indonesia yang lebih unggul dari segi gizi dan kesehatan.

Pola makan yang seimbang adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan dan menghindari masalah gizi dalam keluarga. Konsumsi gizi yang seimbang dapat dicapai dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang diperoleh dari alam, dan ini merupakan langkah awal yang penting untuk memenuhi kebutuhan gizi harian secara berkelanjutan. Kota Solo menawarkan beragam hidangan yang bergizi, seperti Tengkleng, Nasi Liwet, dan banyak lagi, yang dapat menjadi bagian penting dari pola makan seimbang.

Program "Jelajah Gizi 2023" juga sejalan dengan Program 17 Titik Prioritas Kota Solo yang diumumkan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Salah satu fokus utama dari program ini adalah pengembangan sektor kuliner. Tidak mengherankan, karena sektor UMKM kuliner di Solo telah mencapai tingkat yang mengesankan, mencapai 26,13 persen.

Dengan mengintegrasikan potensi pangan lokal dengan upaya meningkatkan gizi masyarakat, Program "Jelajah Gizi 2023" tidak hanya berfungsi sebagai pengenalan kuliner khas Solo, tetapi juga sebagai langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, serta mendukung visi Indonesia menuju masa depan yang lebih sehat dan unggul dalam hal gizi. Semoga program ini dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan dalam menjawab tantangan gizi yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.