Informasi

Detail Berita

Inisiatif Gerakan Pangan Murah (GPM): Langkah Nyata Pemerintah Solo dalam Stabilisasi Pasokan Pangan

Inisiatif Gerakan Pangan Murah (GPM): Langkah Nyata Pemerintah Solo dalam Stabilisasi Pasokan Pangan

Inisiatif Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak adalah sebuah program yang diorganisir oleh pemerintah, dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) sebagai inisiator utama. Program ini dijalankan melalui kerja sama dengan berbagai institusi pemerintah yang berfokus pada masalah pangan. Dilaksanakan sebanyak enam kali, tujuan utamanya adalah untuk memperingati Hari Pangan Sedunia dan juga bertujuan untuk menstabilkan pasokan serta harga pangan.

Kegiatan ini diadakan di berbagai lokasi di Solo, dimana terdapat stan-stan yang menawarkan berbagai jenis bahan makanan pokok dengan harga yang lebih ekonomis. Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyatakan bahwa perubahan iklim akibat fenomena El Nino selama musim kemarau yang lalu telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan harga kebutuhan pokok, khususnya beras dan gula.

Acara Gerakan Pangan Murah (GPM) seringkali diterima dengan antusias oleh masyarakat, yang merasa terbantu dalam mengurangi beban keuangan mereka. Kehadiran acara ini terbukti melalui beragam jenis komoditas pangan yang ditawarkan, termasuk beras, gula, minyak, telur, hingga ikan segar, yang semuanya dijual dalam kuantitas besar dengan harga yang terjangkau dan berkualitas tinggi. Sebagai contoh, harga beras pada acara ini ditetapkan hanya Rp 10.000 per kilogram, menunjukkan komitmen acara ini dalam menyediakan barang kebutuhan dengan harga yang ekonomis.

“Jadi ada sembilan bahan pokok diperjualbelikan. Ini dalam rangka untuk menstabilkan harga. Jadi harga beras di luar cukup mahal. Ada Rp13 ribu, ada Rp14ribu. Dari Bulog (di GPM) menjual Rp10.200 per kg beras,” ungkap Nana dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berlangsung sebelumnya (04/10/23).

Penurunan harga ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Solo, yang kini dapat menghemat pengeluaran untuk pembelian bahan pangan pokok. Dengan adanya penghematan ini, mereka memiliki kesempatan untuk menggunakan uang yang tersisa untuk keperluan lain.