Kota Solo, atau lebih dikenal sebagai
Surakarta, terus mengalami perkembangan pesat, terutama dalam hal destinasi
kuliner. Salah satu lokasi yang menarik perhatian adalah Destinasi Kuliner
Lapangan Kota Barat Solo. Dulu, lapangan voli di bagian selatan Lapangan Kota
Barat tampak gelap dan sepi di malam hari. Namun, kini suasana telah berubah
drastis menjadi ramai dan berwarna-warni, karena lapangan tersebut telah
bertransformasi menjadi kawasan kuliner Kota Barat yang menarik.
Kawasan kuliner Kota Barat kini
ditempati oleh 43 stan kuliner yang sebelumnya berlokasi di Jalan Moewardi.
Setelah adanya Overpass Manahan dan penataan trotoar, para pedagang kaki lima
(PKL) tersebut diminta untuk berjualan di kawasan lapangan Kota Barat yang
telah disiapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta. Tujuan dari pemindahan para
pedagang ini adalah untuk mengurangi gangguan bagi pengguna jalan serta
menciptakan fasilitas umum yang bebas dari PKL. Selain itu, pemindahan ini juga
bertujuan untuk mensejahterakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
serta mendukung sektor pariwisata di Kota Solo.
Destinasi Kuliner Galabo Solo juga
menjadi daya tarik bagi para pecinta kuliner di kota ini. Sebelumnya, Galabo
berlokasi di sisi timur bundaran Gladag, tepatnya terletak di Jalan Mayor
Sunaryo di depan Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo. Namun, sejak bulan
Juni 2018, Galabo telah dipindahkan ke kawasan parkir di sisi selatan Benteng
Vastenburg, atau tepat di depan Pusat Grosir Solo (PGS). Perubahan ini diambil
sebagai langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi ruang
kawasan, serta memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam menikmati berbagai
fasilitas yang disediakan oleh Galabo. Pemindahan ini dinilai lebih
representatif karena tidak mengganggu lalu lintas jalan.
New Galabo, sebutan untuk Galabo yang
baru, menyediakan beragam menu makanan kekinian dan hidangan tradisional
legendaris seperti timlo, gudek ceker, satai, dan lain sebagainya. Di sini,
kita dapat menemukan berbagai ikon kuliner kenamaan Solo, termasuk Rawon
Penjara, Tengkleng Bu Edi Pasar Klewer, hingga Satai Kere Yu Rebi.
Berbeda dari Galabo sebelumnya, New
Galabo menawarkan konsep yang lebih modern dan nyaman bagi para pengunjung.
Harga makanan yang dijajakan juga lebih terjangkau dibandingkan dengan
sebelumnya. Dalam pemilihan pedagang yang berjualan di Galabo, kriteria layak
berjualan tidak hanya terletak pada makanan khas Solo yang dijual, tetapi juga
pada komitmen pedagang untuk menjaga kebersihan kawasan.
Galabo yang baru tampak lebih tertata
dan rapi, hal ini juga berkat dukungan dari beberapa perusahaan dan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang menyumbangkan dana Corporate Social Responsibility
(CSR) untuk pembangunannya. Sebagai contoh, Bank Negara Indonesia (BNI) 46
menyumbangkan dana sebesar Rp 1,7 miliar untuk membangun tempat wisata kuliner
ini. Penambahan fasilitas, seperti spot selfie, juga menjadi bagian dari
penataan kawasan Galabo yang baru. Meskipun ada perubahan, hiburan tetap
menjadi daya tarik dengan adanya pentas live music dari musisi lokal Solo.
Tidak kalah menarik, Destinasi
Kuliner Shelter Manahan Solo juga menjadi pilihan bagi para pecinta kuliner.
Terdapat beragam menu street food yang disediakan, seperti soto, ayam geprek,
sate ayam, mangut, sayur asem, dan lain sebagainya. Shelter kuliner Manahan
mengalami transformasi yang mengubahnya menjadi tempat yang cantik, bersih, dan
tertata dengan baik.
Pemindahan PKL kuliner yang
sebelumnya berada di Jalan Menteri Supeno menjadi satu di ruas Jalan KS Tubun.
Selain menciptakan suasana yang lebih lapang, hal ini juga mengurangi potensi
kemacetan akibat parkir sepeda motor pengunjung di pinggir jalan. Dengan adanya
kanopi besar sebagai pelindung dari panas dan hujan, serta lampu-lampu terang
di bawah kanopi, pengunjung dapat menikmati santapan kuliner dengan nyaman
meskipun dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Tidak hanya itu, pemandangan yang
adem dan asri dengan pepohonan pelindung di dalam lokasi Stadion Manahan
menjadi pemandangan yang menarik bagi pengunjung yang menikmati kuliner di sisi
timur shelter. Bagi yang ingin berswafoto, tersedia spot di sisi utara dengan
latar belakang maskot Kota Solo, Rojomolo, yang sedang menaiki sepeda, serta
logo Kota Solo, Full Senyum, di ujung selatan. Ketersediaan toilet yang bersih
juga menjadi perhatian dari pihak Pemerintah Kota Surakarta untuk memberikan
kenyamanan bagi para pengunjung.
Dengan kehadiran berbagai pusat
kuliner di Kota Solo, seperti Destinasi Kuliner Lapangan Kota Barat, Destinasi
Kuliner Galabo Solo, dan Destinasi Kuliner Shelter Manahan Solo, diharapkan
dapat meningkatkan sektor pariwisata di kota ini. Selain itu, pindahnya para
PKL ke lokasi yang lebih representatif juga diharapkan dapat memberikan
kesejahteraan bagi para pelaku UMKM. Kota Solo semakin menegaskan dirinya
sebagai kota yang kaya akan ragam kuliner yang lezat dan mengundang para
wisatawan untuk datang dan menikmati keindahannya.