Informasi

Detail Berita

Groundbreaking Museum Budaya, Sains dan Teknologi, Bengawan Solo

Groundbreaking Museum Budaya, Sains dan Teknologi, Bengawan Solo

Pada hari Rabu (25/01/2023) telah dilaksanakan Groundbreaking Museum Budaya, Sains dan Teknologi, Bengawan Solo. Museum ini terdiri dari museum budaya, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan dasar, museum teknologi, serta museum astronomi dan antariksa. Selain itu, museum ini juga dilengkapi dengan pusat riset, perkuliahan, dan diskusi ilmiah untuk seluruh masyarakat. Acara Groundbreaking Museum Budaya, Sains dan Teknologi, Bengawan Solo dihadiri oleh Dato Sri Prof. Dr. Tahir selaku founder dan CEO Mayapada Group beserta Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Museum Budaya, Sains dan Teknologi, Bengawan Solo akan dibangun diatas lahan seluas 5 ha milik Peruahaan Umum Daerah Pedaringan dengan menggunakan dana hibah dari Tahir Foundation. Selain sebagai pusat budaya dan ilmu pengetahuan, museum ini akan menampilkan taman botani dengan koleksi tumbuhan dari berbagai belahan dunia dengan halaman luar museum yang menjadi tempat rekreasi publik berupa taman permaculture, taman hutan, taman bunga, serta ruang piknik berupa hamparan rumput yang dilengkapi permainan anak. Dato Sri Prof. Dr. Tahir selaku founder dan CEO Mayapada Group pada sambutannya menyampaikan perjalanan hidup, dedikasi, kecintaan dan motivasi terkait keinginannya agar masyarakat Indonesia dapat memperbaiki nasib mereka. “Hidup itu sangat punya makna, usia dan umur berbeda. Mungkin usia saya 71 tahun ini tapi umur tergantung. Jika sumbangsih dan pekerjaan kita banyak. Usia tidak dapat berubah, namun umur dapat berubah” ujarnya Selain Dr. Tahir, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga menyampaikan bahwa Kota Solo sedang mengebut pembangunan sehingga kedepannya akan banyak kolaborasi antara investor dan CSR. Tidak lupa, Walikota Surakarta menyampaikan terkait penamaan museum yang harus membawa branding Kota Solo. "Perkembangan yang luar biasa sekali, fisik kita kebut semua, tapi mungkin satu catatan saja terkait penamaan museum budaya, sains, dan teknologi, bengawan Solo. Saya orangnya simple-simple saja pak. Nanti kita pikir lagi untuk penamaannya. Kalau saya sih pengen simple dan tetap membawa branding Solo seperti Solo Technopark, Solo Safari. Jadi branding Solonya harus ada” Rencananya pembangunan museum akan selesai pada bulan September 2024 dan mampu menjadikan Kota Solo sebagai salah satu pusat budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi di Indonesia dalam rangka mempersiapkan generasi muda Indonesia yang cerdas menyongsong era globalisasi.