
Sekretariat Daerah Kota Surakarta mengadakan Diskusi Kelompok Terbatas (DKT) yang berlangsung di Balai Tawangarum, Balaikota Surakarta. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, dengan tujuanuntuk merumuskan langkah-langkah strategis dalammendukung pembangunan Kota Surakarta pada tahun 2025 dan seterusnya.
Acara dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Murtono. Dalam sambutannya, Budimenyampaikan pencapaian yang telah diraih oleh SekretariatDaerah pada tahun 2024, termasuk keberhasilan dalammenyelenggarakan berbagai event besar seperti Pemilu dan Pilkada yang memerlukan sumber daya yang besar dan koordinasi yang kompleks. "Alhamdulillah, SekretariatDaerah Kota Surakarta telah berhasil menjalankan kegiatanyang diamanahkan dengan baik. Kami berharap pada tahun2025, kinerja dan pelayanan kepada masyarakat akan lebihbaik lagi," ujar Budi Murtono.
Dalam kesempatan tersebut, Budi juga mengungkapkan temapembangunan Kota Surakarta pada tahun 2026 yang akanmengarah pada "Pemerataan Pembangunan Wilayah yang Inklusif dan Berkelanjutan Berbasis Komunitas untukMemantapkan Kota Budaya yang Sejahtera." Tema ini tetapmengacu pada RPJMD yang ada, meskipun Kota Surakarta akan memulai pelaksanaan RPJMD baru pada tahun 2025.
Budi Murtono menekankan pentingnya sinergi antarinstansidalam memastikan keberhasilan implementasi program-program pembangunan. "Sekretariat Daerah harusmemastikan kegiatan bersinergi dengan baik. Ada beberapaindikator kinerja yang melampaui target yang telahditetapkan, namun ada juga yang belum tercapai. Ini bukansekadar angka, tetapi lebih kepada peningkatan kualitaspelayanan dan integritas yang semakin baik," ujarnya.
Selain itu, Budi juga berharap agar masukan dari berbagaistakeholders dapat memberikan kontribusi positif untukmenciptakan inovasi. Salah satu contoh yang disampaikanadalah mengenai penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang lebih efektif dan efisien.
Sebagai bagian dari fungsi koordinasi, Sekretariat Daerah juga memiliki peran penting dalam pengelolaan Tim PengendaliInflasi Daerah (TPID). "Saya berharap TPID dapat menjadimotor penggerak dalam menjaga stabilitas harga di Kota Surakarta, serta berperan lebih aktif dalam mengendalikaninflasi," tambahnya.
Diskusi Kelompok Terbatas ini dilaksanakan dengan tujuandapat menghasilkan rekomendasi yang konstruktif untukmendukung pencapaian visi Kota Surakarta sebagai kotabudaya yang sejahtera, melalui pembangunan yang inklusifdan berkelanjutan.