Kota Surakarta, yang juga dikenal
dengan sebutan Solo, terus mengukir jejak budaya dan identitasnya di tengah
arus modernisasi yang menerpa. Keberlanjutan budaya ini dihubungkan dengan visi
dan misi Walikota Surakarta, yang berkomitmen untuk menjaga warisan budaya
sambil merangkul inovasi modern. Dalam upaya untuk mewujudkan visi tersebut,
Walikota Surakarta telah menetapkan agenda-agenda yang mencakup berbagai
sektor.
Visi Kota Surakarta: "Mewujudkan
Surakarta sebagai kota budaya yang modern, tangguh, gesit, kreatif, dan
sejahtera."
- Peningkatan Kesehatan Masyarakat: Dalam visi
ini, fokus diberikan pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara
berkelanjutan, menunjukkan kesadaran akan pentingnya kesejahteraan
bersama.
- Pertumbuhan Ekonomi Adaptif: Pembangunan
ekonomi yang adaptif dan berkelanjutan adalah prioritas kedua. Ini
menggarisbawahi keinginan untuk menjaga kestabilan ekonomi sambil
memastikan pertumbuhan yang berkesinambungan.
- Tata Ruang dan Infrastruktur Pendukung:
Pemajuan kebudayaan dan pariwisata berkelanjutan menjadi tujuan utama
dalam tata ruang dan infrastruktur. Langkah ini menunjukkan kepedulian
terhadap pengembangan budaya dan pariwisata sebagai sumber potensi
ekonomi.
- Pemberdayaan Pemuda dan Masyarakat:
Peningkatan kualitas dan daya saing pemuda dan masyarakat umum menjadi
perhatian dalam berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, seni budaya,
dan olahraga.
- Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif:
Visi ini juga mencakup pengembangan tata kelola pemerintahan yang gesit
dan kolaboratif, berdasarkan semangat gotong royong dan prinsip kebhinekaan.
- Kemakmuran dan Kesejahteraan Bersama:
Mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama warga kota adalah tujuan
penting, dengan penekanan pada keadilan dan inklusivitas.
- Kerukunan
Antar Umat Beragama: Melalui prinsip ini, pemerintah berupaya menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk kerukunan antar umat beragama, menegaskan
pentingnya penghormatan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pembangunan di berbagai sektor,
termasuk infrastruktur, dilakukan secara intensif untuk mempercantik kota. Ini
menjadi daya tarik bagi orang dari luar daerah untuk datang ke Kota Surakarta,
menggambarkan keberhasilan usaha pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang
menarik dan nyaman.
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming
Raka, menyatakan bahwa pembangunan ini berfokus pada meningkatkan kesejahteraan
warga. Dia menggarisbawahi bahwa Kota Surakarta dapat mengembangkan
identitasnya sebagai Kota Musik, Kota Olahraga, Kota MICE (Meetings,
Incentives, Conferences, Exhibitions), dan Kota Budaya.
Meski begitu, Wali Kota menegaskan
bahwa Kota Surakarta tidak akan mengarah menjadi kota megapolitan. Identitas
kota sebagai pusat budaya yang modern tetap menjadi landasan pembangunan. Kota
Surakarta tetap terbuka terhadap investasi dan pembangunan untuk memaksimalkan
pemanfaatan aset dan pertumbuhan ekonomi warga.
Kota Surakarta memiliki harapan
menjadi kota yang aman dan nyaman untuk semua kalangan di masa depan. Dalam
upaya mencapai hal ini, berbagai acara dari skala lokal hingga internasional
diadakan di Kota Surakarta, menunjukkan potensi kota dalam menarik perhatian
dunia.
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah
mengidentifikasi 17 titik pembangunan prioritas. Ini mencakup pembangunan
masjid, revitalisasi koridor, pengembangan fasilitas budaya dan teknologi,
serta penataan kawasan kumuh. Semua langkah ini menjalankan visi untuk
mewujudkan Kota Surakarta sebagai kota budaya yang modern, tetap setia pada
akar budayanya.